Latest Entries »

Wacana kabupaten Pacitan untuk memiliki pelabuhan Perintis Barang dan Niaga nampaknya segera terealisasi. Direncanakan tahun 2011 fisik pembangunanya sudah dimulai bersamaan dengan lima pelabuhan lain di beberapa daerah
Menurut Kepala Bappeda Dan Penanaman Modal Pacitan Edy Junan Ahmadi saat ini kementerian perhubungan sudah menyelesaikan proses DED (Detail Enginering Desain). Untuk rintisan awal, pemerintah kabupaten (pemkab) akan mulai membangun infrastruktur penunjang. Misalnya akses jalan menuju pelabuhan. Warga sendiri diharapkan mendukung proyek tersebut. Sebab, ada sebagian lahan mereka yang terkena proyek jalan.

Untuk anggarannya sendiri tandas Junan, akan diupayakan melalui APBD Propinsi Jatim. Total anggaran yang diperlukan membangun pelabuhan perintis itu mencapai sekitar Rp 45 milyar.

Nantinya, luas areal pendukung dan pengembangan pelabuhan yang berlokasi di pantai Gelon, Desa Plumbungan, Kecamatan Kebonagung sesuai kebutuhan mencapai 50 hektar. Beberapa diantaranya berada di kawasan lahan milik Perhutani.

Lebih lanjut Junan menjelaskan karena statusnya pelabuhan masih perintis, administrasi pelabuhannya (Adpel) nantinya ikut pelabuhan Brondong, Lamongan. Direncanakan, tahun ini pula pelabuhan bisa selesai dibangun.

PACITAN – Rumah Pintar (Rumpin) Pacitan belum lama ini meraih penghargaan sebagai Rumah Pintar terbaik tahun 2010 dari Ibu Negara Ani Yudhoyono. Penghargaan tersebut juga diserahkan bersama dengan 10 Rumpin di Seluruh Indonesia dan 1 orang Ketua Penggerak PKK Kabupaten.

Ke sepuluh Rumah Pintar yang mendapat penghargaan langsung dari Ibu Negara itu menyingkirkan sebanyak kurang lebih 250 Rumpin di tanah air. Penilaian Rumpin terbaik ini dilakukan oleh tim independent terdiri atas perwakilan UNESCO di Indonesia, akademisi dari Universitas Negeri Jakarta dan LSM tingkat nasional.

Khusus Rumah Pintar Pacitan mendapat poin tertinggi kelompok Rumah Pintar lembaga kategori Rumpin terbaik di bidang Inovasi Program dan sentranya di tahun 2010. Seperti dituturkan oleh Subiyanto Munir (Kepala UPT) dua bulan sebelumnya management Rumpin mendapat informasi bahwa Rumpin Pacitan masuk 60 besar Rumpin di tanah air yang berhak untuk mengikuti penilaian administrative oleh tim independent yang ditunjuk oleh SIKIB.

“Pada tahapan berikutnya Rumpin Pacitan berhasil lolos ke 40 besar Rumpin yang berhak mengikuti penilaian babak seleksi faktual dengan divisitasi oleh tim Independent untuk diambil 10 besar, dan alhamdulillah akhirnya masuk 10 besar,” ungkap Subiyanto Munir.
Dari 10 kategori penilaian, Rumpin Pacitan berhasil masuk 8 kategori pada urutan pertama, kedua dan ketiga. Akan tetapi yang terbaik menurut juri, Pacitan paling berhak untuk menempati posisi terbaik di bidang inovasi program dan sentra. dengan mengalahkan sejumlah Rumpin seperti: Rumpin Cikeas, Malang, Surabaya, Cilodong, Ciwedei Bandung dan lainnya. Adapun Rumpin-rumpin tersebut mendapat penghargaan yang sama dalam kategori yang berbeda. Sedangkan pengurus PKK yang mendapat penghargaan adalah Ibu Ketua Penggerak PKK Kota Semarang yang lama, yaitu Ibu Sinto Sukawi yang berjasa dalam membimbing berdirinya 137 Rumpin di kotanya.

Lantas apa kelebihan Rumpin Pacitan di bidang inovasi program dan sentranya? Menurut Munir, pada tahun 2010 ini Rumpin Pacitan genap 2 tahun manjadi UPT. Ini berarti, pengelolaan rumpin ini sudah memasuki pada tahapan inovasi. Terobosan inovasi tersebut diantaranya dengan membuat RPM (Rumah Pintar Mini) di sejumlah desa di pelosok Kabupaten Pacitan. “Misi kita dengan inovasi ini adalah untuk mendekatkan sumber ilmu kepada masyarakat dan sampai dengan tahun 2010 ini sudah berdiri sebanyak 18 RPM,” tukasnya.

Selain itu, sentra-sentranya juga aktif melakukan terobosan seperti sentra buku dengan kegiatannya Pacitan Bookfair 3xberturut-turut (mulai 2008, 2009, 2010), sentra panggung menggelar pameran patung manusia purba 2009, sentra kriya mengadakan pelatihan membuat tas snack dan broos dengan menggandeng LSM tingkat nasional yang bermarkas di Surabaya. Juga mengikuti pelatihan dan pameran batik nasional dengan menggandeng pembatik lokal.

“Saat ini, UPT Rumpin Pacitan juga dipercaya oleh Balai Besar Batik Jogja untuk menyalurkan kompor batik listrik ke sejumlah pambatik lokal untuk peningkatan dan penguatan sarana kerja para pembatik,” ujar Munir.

Sedangkan Sentra komputer dengan peralatan yang dimiliki mengadakan pelatihan komputer untuk guru SD/MI dan guru TK dan PAUD melalui program “ Persembahan untuk guru tercinta.” Sampai saat ini sudah sampai angkatan ke IV dengan alumni kurang lebih 200 an guru se Kabupaten Pacitan. Dan saat ini masih berlangsung pelatihan komputer untuk guru PAUD/TK dengan peserta sekitar seratusan orang dengan dibagi menjadi 16 gelombang.

Lomba mendongeng antar guru PAUD/TK juga dilaksanakan oleh Sentra Bahasa sebagai pengembangan sentra buku. Dibawah arahan Cak Munir, Sentra Bahasa Rumah Pintar Kabupaten Pacitan baru-baru ini mengadakan kegiatan Rumpin Inglish Club (Club Bahasa Inggris Rumpin),dengan anggota ratusan anak dari siswa SMP sekecamatan Pacitan dengan mengandeng Radio Australia perwakilan Pacitan serta melibatkan sejumlah mentor lokal untuk memandunya. Kegiatannya dilakukan setiap pecan sekali, adik-adik diajak beraktifitas kebahasaan dengan bahasa pengantar utama bahasa Inggris.

Sementara untuk pengembangan RPM pedesaan. melalui gerakan 100 RPM 2010, Kepala UPT Rumpin menggandeng POKJA II PKK Kabupaten Pacitan untuk sosialisasi ke seluruh pengurus penggerak PKK Kecamatan se Kabupaten Pacitan. Sosialisasi dilaksanakan pada awal bulan ini di pendopo kabupaten Pacitan.

“Kita berharap dari sosialisasi ini bisa dibuka minimal 5 RPM baru di setiap kecamatan sesuai dengan arahan dari Ibu Ketua Pokja II PKK dan ketua penggerak PKK Kabupaten Pacitan. Sehingga di tahun 2010 ini berdiri 60 RPM baru yang tersebar merata di 12 kecamatan yang ada di Pacitan,” imbuhnya.

Atraksi-atraksi kesenian dari tujuh kabupaten yang tergabung dalam KARISMA PAWITANDIROGO (Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Pacitan, Magetan, Ponorogo, Ngawi) dan PAWONSARI (Pacitan, Wonogiri dan Wonosari) menghebohkan Pacitan. Mereka merupakan duta kesenian dalam pesta kesenian rakyat yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan Republik Indonesia
Selain menampilkan seni budaya daerah, para peserta juga atraktif mempertontonkan seni kontemporer kreasi dari para seniman daerah. Bahkan, warga masyrakat Pacitan dibuat terpana dengan penampilan bintang tamu dari Surakarta yang menampilkan gerak dan tari bertajuk BATIK CARNIVAL.

Menteri kebudayaan dan Pariwisata RI Jero Wacik saat membuka pesta kesenian rakyat mengatakan, kesenian merupakan sarana pemersatu bangsa. Untuk itu Ia minta daerah untuk membangun kesenian ini agar tercipta kerukunan dimasyarakat. Menteri Jero Wacik juga menekankan kepada bupati untuk mengalokasikan anggaran lebih banyak untuk bidang kesenian rakyat. Termasuk sering menggelar berbagai festival kesenian sebagai ajang kreatifias seniman dan tontonan rakyat.

Terkait pengembangan wisata dikawasan selatan termasuk kabupaten Pacitan, Menbudpar Jero Wacik mengatakan, sangat tergantung dari keterbukaan akses. Untuk itu jalur lintas selatan (JLS) yang selama ini dalam proses pembangunan akan menjadi solusi. Namun yang tidak kalah penting tandas Menteri, adalah ketersediaan infrastruktur pendukung kawasan wisata itu sendiri.

Pesta kesenian rakyat yang dipusatkan di Pacitan akan berlangsung dua hari Jum,at dan Sabtu (8,9/10). Selain menampilkan kesenian rakyat juga digelar pameran potensi daerah serta bazar murah UKM.

Korban tewas banjir bandang di Distrik Wasior, Papua Barat, terus bertambah. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengucap duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.

“Pagi tadi saya dapat informasi korban tewas 95 orang. Sekarang, sudah 101 orang,” kata Presiden SBY dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat 8 Oktober 2010.

SBY menyampaikan duka cita kepada keluarga korban tewas. Kini, langkah tanggap darurat, penyelamatan korban yang masih bertahan, evakuasi dan lain-lain masih dilakukan. Meski akses menuju lokasi bencana masih sulit dijangkau.

Meski jumlah korban jiwa masih di bawah bencana gempa Sumatera Barat dan Tsunami di Aceh, banjir bandang ini harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan semua masyarakat.

“TNI AL (Angkatan Laut) telah diminta membawa kapal-kapal membawa logistik, karena tidak mudah. Kerahkan lima KRI termasuk dari Surabaya,” kata SBY.

SBY menegaskan agar pasokan logistik itu sampai ke lokasi bencana. Termasuk bantuan air bersih dan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi tahap pertama. Pemerintah akan mendengar juga rekomendasi penanganan dari Gubernur Papua Barat Abraham Autururi.

URBAN Style tidak pernah berencana untuk meliput wisata di Kabupaten Pacitan. Bukan apa-apa, dalam benak kami kampung halaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini merupakan daerah yang penuh dengan gugusan pegunungan kapur yang tandus dan gersang.

Apalagi langsung terbayang lewat jalan darat yang berkelok-kelok dan jelek. Bayangan negatif itu sirna setelah Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mengajak kami melihat perkembangan pariwisata kota yang mendapat julukan Kota 1001 Goa ini. Perjalanan dari Yogya ke Pacitan jalannya bagus dan lebar. Perkembangan pariwisata ini juga terbilang cepat dan tertata baik.

Hal itu bisa dilihat dari mulusnya jalan menuju tempat wisata dan tersedianya transportasi. Berdirinya hotel-hotel baru, rumah makan, toko yang menjual kerajinan tangan juga sebagai indikator pariwisata Pacitan tengah bergeliat.
Goa-Goa di Pacitan Memiliki Stalagtit dan Stalagmit Indah dan Unik Memasuki kota Pacitan, sepanjang jalan Anda akan melihat gugusan pegunungan kapur yang gersang dan tandus.
Tapi siapa sangka di dalam gugusan gunung kapur itu terdapat goa yang sangat indah. Di antaranya, Goa Gong, Goa Tabuhan, Goa Putri, Goa Kendil, Goa Pentung, Goa Somopuro, Goa Papringan, Goa Giritundo dll.
Goa Gong dan Goa Tabuhan, dua goa paling populer karena keindahannya. Goa Gong terletak di dusun Pule, desa Bomo, kecamatan Punung, jarak dari pusat kota Pacitan sekitar 30 kilometer.
Dari tempat parkir mobil, Anda harus jalan menaiki anak tangga sekitar 1 kilometer untuk mencapai bibir goa. Melangkahkan kaki ke dalam Goa Gong, mata Anda langsung disuguhkan aneka bentuk stalagtit dan stalagmit yang unik dan indah serta mistis.
Saking indahnya, suasana mistis itu langsung lenyap dan berubah menjadi kagum. “Pemandangan yang spektakuler. Stalagtit dan stalagmitnya jauh lebih indah dari goa-goa yang ada di Vietnam,” ucap Bakri, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Untuk turun ke dalam perut bumi ini Anda harus melewati tangga sempit dan licin karena tetesan air yang jatuh dari atas goa. Jangan khawatir, sudah ada lampu penerang dan blower besar untuk menyejukkan goa. Jika Anda merasa masih gelap dan butuh lampu senter, di pintu masuk juga ada jasa sewa lampu senter. Mereka juga bisa merangkap sebagai tour guide.
”Dulu lampu di dalam goa ini banyak, tapi sekarang telah berkurang. Harga lampunya mahal jad sulit untuk beli lampu yang putus,” ucap penjaga Goa Gong yang tidak mau disebut namanya.
Semakin masuk/turun ke dalam goa, keindahan Goa Gong makin sempurna. Uniknya, stalagtit dan stalagmit tembus cahaya yang berasal dari aneka lampu warna-warni dan menghasilkan gradasi warna warna unik. Di dalam Goa Gong ada empat Sendang atau sumber air.
Sendang ini konon banyak manfaatnya, di antara bisa menyembuhkan berbagai penyakit dan awet muda. Tidak jauh dari Goa Gong, ada Goa Tabuhan. Di banding Goa Gong, Goa Tabuhan tidak terlalu dalam dan lebih kecil. Stalagtit dan Stalagmitnya banyak yang sudah mati, karena itu goa ini tidak mengeluarkan air dan lebih kering. Keunikan Goa Tabuhan terletak pada Stalagtit dan stalagmitnya yang jika ditabuh atau dipukul akan mengeluarkan bunyi layaknya gamelan. Karena keunikannya, di goa ini sering digelar berbagai pertunjukkan seni.
“Unik, seperti alat musik tabuh saja,” ucap Imran, salah satu pengunjung yang menyaksikan pertunjukkan seni di dalam Goa Tabuhan. Rencananya Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
tengah mengupayakan mendaftarkan goa-goa di Pacitan ke Unesco sebagai salah satu world heritage. Pantainya Jadi Surga Pecinta Surfing Daya tarik wisata Pacitan tidak hanya goa, tapi juga pantai. Kota Pacitan yang memiliki garis pantai 70,71 kilometer dan wilayah lautnya seluas 524 kilometer persegi terus mengembangkan pariwisata bahari.
Ada banyak pantai yang patut Anda sambangi saat berkunjung ke kota ini. Ada pantai Teleng Ria, pantai Klayar, pantai Watu Karung, pantai Srau dll. Yang paling dekat dengan pusat kota, pantai Teleng Ria, jaraknya hanya 3 kilometer.
Pantai ini tengah bergeliat dengan mempercantik diri dan melengkapi fasilitas umumnya. Di pantai ini Anda jangan berenang, karena ombaknya besar, maklum Laut Selatan. Dari pantai ini Anda bisa menyaksikan Teluk Pacitan. Kabarnya di teluk ini, pemda akan membangun pelabuhan.
Pantai lain yang patut Anda kunjungi, pantai Watu Karung dan Klayar. Dua pantai ini menjadi favorit turis mancanegara. Ombak yang besar dan tinggi jadi surga bagi pecinta surfi ng.
”Kalau sekarang lagi sepi, biasanya turis datang ke sini untuk surfi ng pada bulan Agustus dan Maret. Pada bulan-bulan itu ombak di pantai ini lagi tinggi-tinggi dan cocok untuk surfing,” ucap Minto, penyewa perahu motor. Karena ombaknya ekstrim, pantai-pantai di Pacitan tidak cocok untuk berenang.
Pegunungan kapur yang banyak terdapat di Pacitan juga jadi anugerah bagi masyarakat setempat. Batubatu itu disulap menjadi batu akik, batu mulia hingga berbagai hiasan. Harganya murah, jika Anda pandai menawar batu akik merah delima dibandrol Rp 50.000.
Apalagi berbagai hiasan yang terbuat dari batu, ada yang berupa binatang, telur-teluran, kalung dan gelang. Harganya hanya Rp. 10000 saja. Murah bukan?
Bagaimana tertarik untuk plesiran ke Pacitan?

Selasa, 05/10/2010 18:25 WIB
Rencana Kunjungan Presiden SBY ke Belanda

Jakarta – Sudah sejak 2007 Belanda mengundang SBY namun gangguan selalu datang. Mulai dari larangan terbang maskapai Indonesia ke Eropa, kerikil antara Geert Wilders vs Fani Habibie, dan terakhir sidang gugatan RMS yang membuat SBY tidak nyaman.

Inilah lika-liku yang terekam dua mingguan ini:

24 September 2010

Geert Wilders, anggota parlemen yang juga pembuat Film Fitna yang anti-Islam, keberatan dengan pernyataan Dubes RI untuk Belanda, JE ‘Fani’ Habibie, yang menyatakan SBY bisa batal ke Belanda jika Wilders masuk ke parlemen.

Statemen adik BJ Habibie itu juga dikritik Menlu Belanda. JE Habibie sempat menjelaskan, bahwa apa yang dilansir media pada 23 September lalu telah terjadi kesalahan pengutipan.

“Presiden SBY tetap akan berkunjung ke Belanda. Meski demikian, jika Wilders ada di pemerintahan, kunjungan kenegaraan akan menjadi kurang menyenangkan,” kata Junus seperti dilansir situs radio rnw.nl.

Namun Juru Bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Teuku Faizasyah mengatakan, tidak ada perubahan terhadap kunjungan SBY ke Belanda. Hal itu karena undangan Ratu Belanda itu telah diterima sejak empat tahun yang lalu.

Sabtu 2 Oktober 2010

Muncul pemberitaan soal tuntutan penangkapan SBY dari Pemerintah Republik Maluku Selatan (RMS) di pengasingan. Tuntutan penangkapan itu disampaikan melalui kort geding (prosedur dipercepat) ke pengadilan. Hal ini dikatakan Presiden RMS John Wattilete yang juga seorang advokat dalam pernyataan di teletext televisi publik NOS.

Selasa 5 Oktober 2010

07.09 WIB

Tuntutan RMS itu telah masuk ke Pengadilan Den Haag. John Wattilete dari RMS berkeyakinan bahwa pengadilan akan mengeluarkan putusan sebelum atau selama kunjungan presiden RI masih berlangsung.

Pukul 07.35 WIB

Dubes RI untuk Belanda, JE Habibie menegaskan, meski akan ada pengadilan dari tuntutan RMS itu, keamanan SBY tetap dijamin oleh Pemerintah Belanda. Bahkan Belanda kembali menegaskan tidak mengakui RMS. “PM Balkenende telah memberikan jaminan tidak akan terjadi apa-apa terhadap kunjungan presiden RI,” kata Habibie.

12.00 WIB

Rombongan SBY siap berangkat ke Belanda. Para wartawan dan staf Istana telah duduk manis di pesawat kepresidenan di Halim Perdanakusumah.

14.00 WIB

‘Kekisruhan’ terjadi di Bandara Halim Perdanakusumah, di mana pesawat SBY akan tinggal landas. 30 Menit setelah waktu yang dijadwalkan, pesawat tidak juga terbang. SBY masih berada di ruang VVIP Lanud Halim.

14.10 WIB

Barang-barang yang sudah berada di dalam pesawat mendadak dikeluarkan seperti jas hitam yang bertuliskan RI-1. Bahkan Paspampres tampak sibuk wira-wiri di sekitar pesawat. Rombongan SBY termasuk wartawan yang sudah menunggu di pesawat selama dua jam pun mulai turun dari pesawat.

Mobil dinas RI-1 yang biasa dipakai SBY juga terparkir dengan formasi untuk mengantar SBY pulang. Spekulasi yang beredar menyatakan SBY akan batal ke Belanda. Beberapa menit kemudian, spekulasi itu terjawab lewat pidato SBY yang ditayangkan langsung sejumlah televisi.

14.30 WIB

SBY menggelar jumpa pers yang mengumumkan pembatalan keberangkatannya ke Belanda. Dalam jumpa pers itu, SBY terpaksa membatalkan kunjungan atas undangan Ratu Belanda itu karena adanya tuntutan yang menuntut penangkapan dirinya saat sedang berkunjung ke Belanda.

Pengadilan tuntutan itu akan digelar saat SBY masih berada di Belanda. Hal itu mengusik harga diri SBY dan juga bangsa Indonesia. “Ini menyangkut harga diri kita sebagai bangsa,” kata SBY dengan wajah serius.

18.00 WIB

Media Belanda memberitakan pembatalan ini bahkan harian De Telegraaf menyebut apa yang dilakukan SBY merupakan penghinaan kepada Ratu Beatrix sebagai pihak pengundang.

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!